Twenty One
Karya : Diah
Permatasari
Setelah
ditinggal pergi oleh pacarnya 2 bulan yang lalu untuk kuliah di Bandung, dia
merasakan sepi yang teramat dalam dan merasakan betapa susahnya hubungan jarak
jauh yang biasa disebut LDR. ‘Hmm long
distance realitionsip, ga bisa ketemu, jarang nelfon, sibuk sendiri, kapan ada
waktu buat aku L
,’ ujarnya yang sudah tak tahan lagi
dengan semua keadaan ini. Oh iya cewek ini bernama Permata Indah , cewek culun
yang kalem, pendiam, cengeng, tidak tegaan, dan sifatnya sama dengan perempuan
lain yaitu suka gosip. Sekarang Permata sedang dihadang kegalauan yang maha
dahsyat, dia bingung tentang perasaannya terhadap pacarnya si Fikri. Semua tahu
sejak SMA, Fikri emang selalu sibuk dengan dunianya sendiri, sibuk dengan
teman-temannya, sibuk dengan hobinya menggambar. Paling menyebalkan adalah saat
Fikri sibuk dengan temannya atau hobinya, dia selalu melupakan Permata sebagai
kekasihnya. Saat Permata mengingat masa-masa itu, makin membulatkan tekad Bina
untuk mengakhiri hubungan yang baru 5 bulan dijalin.
Setelah
berakhir hubungan Permata dan Fikri, Permata mencoba membuka lembar baru
kehidupan. Walaupun saat putus sama Fikri Permata masih dilanda kegalauan walau
hanya sebentar hehe :D. Kenapa hanya sebentar? Karena selalu ada Fandy
disampingnya saat ia melewati masa-masa kegalauannya. Fandy adalah seorang
cowok yang udah dekat sama Permata sejak pertama Permata masuk SMA. Permata
mengenal Fandy sebagai orang yang sangat baik, lucu, peduli, dewasa, teman
curhat yang baik dan juga mengerti perasaan wanita. Walaupun Permata sangat
mengagumi sosok Fandy, tidak ada sedikitpun perasaan untuk menganggap Fandy
lebih dari teman. Sosok Fandy dimatanya hanya sebagai sahabat yang lebih memacu
ke kakak laki-laki yang memanjakan adiknya. Jadi, ga mungkin dong kalo Permata
pacaran sama Fandy J.
Saat
itu, Permata memang tak memerlukan pacar disampingnya. ‘untuk apa punya pacar, kalo udah ada Fandy yang selalu disampingku,’
ujarnya dalam hati. Banyak lelaki mencoba mendekati Permata, tapi tidak
direspon Permata sama sekali. Dia tetap berpendirian akan tetap bersama Fandy,
dan tidak ada lelaki lain selain Fandy untuk saat itu. Fandy memang tak pernah
mengutarakan perasaannya ke Permata, tapi Permata yakin Fandy sayang sama dia
melebihi sayangnya Fandy ke teman-teman yang lain. Permata juga merasakan itu
dengan melihat tatapan dan senyuman Fandy kepada dirinya. Semoga perasaan Permata
benar. Hihi :p
Suatu
hari handphone Permata berdering tanda sms masuk, dalam hati Permata menunjukkan
kepastian bahwa yang sms adalah Fandy. Setelah dilihat siapa pengirimnya,
ternyata bukan. Sederet nomor baru tertera di handphone Permata, tak ada nama,
kemudian Permata membuka dan membaca sms itu, bertuliskan