Sabtu, 19 Januari 2013
Fotografi Tips
1. Pilih Type Lens Benar
Pemilihan lensa (lensa sudut lebar, lensa normal atau jarak lensa), tergantung pada lokasi dan obyek foto Anda. Lensa yang sering digunakan umumnya berkisar antara 28-135mm karena tidak menyebabkan distorsi, terutama ketika wajah orang penembakan itu. Untuk peralatan studio, menggunakan lensa 50mm normal. Karena studio tidak berubah jarak dan kamera dapat digeser maju mundur. Lensa normal juga tidak banyak berubah, dan sesuai dengan kenyataan yang Anda lihat. Lensa panjang (tele) jarang digunakan, kecuali untuk olahraga menembak dan hewan.
2. Pilih Kecepatan Shutter
Kecepatan normal untuk objek pemotretan yang tidak bergerak adalah yang kedua 1/60. Untuk kecepatan di bawah 1,60 detik, kamera cenderung untuk menjabat tangan Anda karena getaran, maka Anda harus menggunakan tripod. Kecepatan di bawah 1/60 biasanya digunakan untuk pemotretan interior atau suasana untuk menangkap lampu malam (suasana hidup). Bila Anda menggunakan lensa tele, Anda dapat menggunakan kecepatan tinggi (di atas 1/1250)
3. Pilih Waktu yang Tepat untuk Menembak
Pengenalan waktu eksposur di Indonesia lebih mudah daripada negara beriklim karena di Indonesia waktu untuk matahari terbit dan terbenam adalah sama sepanjang tahun. Matahari terbit pukul 6 pagi dan matahari terbenam pukul 6 sore. Dari analisis ketiga
pergeseran posisi matahari dari terbit hingga matahari terbenam adalah waktu yang baik luar penembakan adalah antara 80-10 pagi dan pada 3-5 pm. Pada saat itu dapat dipastikan kondisi ciaca cerah, kuning ke arah matahari dan membuat bayangan pasti.
4. Lihat Arah Sunlight.
Arah kedatangan matahari mempengaruhi bayangan terbentuk. Arah sinar matahari adalah sekitar 45 ° kedua sisi kanan atau kiri karena dapat memberi efek dimensi. Sinar matahari datang langsung di depan objek akan cenderung membuat objek datar. Sementara itu, sinar yang datang tepat di samping objek akan baik untuk menembak tekstur kasar.
5. Lihat Latar Belakang
Posisi model yang berkaitan dengan latar belakang yang akan difoto. Latar belakang dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu polos, bentuk geometris, atau bentuk bahan organik. Biasanya putih polos latar belakang, seperti dinding atau warna dinding. Jika penembakan itu dilakukan di lingkungan perkotaan, Anda dapat menemukan jendela, pagar, pintu dan jendela, umumnya memiliki latar belakang dalam bentuk geometris, seperti garis-garis dan kotak. Latar belakang organik adalah bentuk yang tidak memiliki garis yang jelas, seperti pantai surfing dan awan.
6. Posisi Tinggi Kamera
Posisi ketinggian kamera sangat penting bagi kamera untuk mendapatkan perspektif yang tepat. Ketika Anda mengambil gambar orang berdiri, posisi ketinggian kamera tidak boleh lebih tinggi dari ketinggian mata. Jika tinggi dari orang yang Anda potret lebih pendek daripada Anda, seperti anak kecil, Anda harus jongkok posisi setinggi orang itu. Ketika Anda memotret pemandangan, Anda harus berdiri karena garis horizon akan berada di bawah garis tengah view finder Anda. Jika Anda jongkok posisi garis horizon akan di tengah.
7. Sertakan foreground
Dalam memotret lanskap, interior dan arsitektur, latar depan harus dipertimbangkan. Rumput, jalan raya, sawah, dapat digunakan untuk menjadi latar depan untuk pemandangan menembak, sedangkan interior bisa menggunakan kursi dan meja.
8. Gunakan lampu kilat
Shooting pada hari yang cerah, bayangan yang akan diperoleh akan terlihat sangat tegas, seperti bayangan dari kelopak mata dan hidung. Untuk mengurangi kontras gambar yang tidak diinginkan, menggunakan lampu kilat. Menembak orang dengan latar belakang akan menghasilkan foto siluet matahari terbenam karena bayangan akan jatuh pada wajah orang-orang. Gunakan lampu kilat untuk mengurangi bayangan.
9. Gunakan Scene Mode
Beberapa kamera memiliki mode scene. Gunakan mode scene jika Anda tidak tahu pengaturan ISO, white balance, aperture, atau kecepatan rana harus digunakan sesuai dengan kondisi tertentu.
10. Terus menerus menembak
Untuk mendapatkan gambar yang sempurna, mengambil gambar sebanyak mungkin bahkan jika objek adalah sama dan dari sudut pandang yang berbeda (Shoot terus-menerus). Dari banyak gambar, harus ada beberapa yang terbaik.
11. Hati-hati memindahkan file dari kamera
Foto nama file yang dicetak oleh kamera, jika kartu memori yang kosong, file gambar cenderung sama seperti kita pernah pindah ke komputer. Oleh karena itu, berhati-hatilah ketika memindahkan file dari kamera ke komputer. Jangan biarkan foto-foto yang telah tersimpan pada komputer dipengaruhi oleh foto baru karena kita menyimpan nama file yang sama sehingga foto-foto lama otomatis akan hilang. Dengan demikian, hal yang perlu diperhatikan adalah digunakan untuk membuat folder baru setiap kali transfer gambar baru file. Jika sudah pasti semua gambar yang disimpan pada komputer Anda, maka Anda melakukan format kartu memori langsung dari kamera.
12. Memilih Kamera
Jika saat ini Anda ingin membeli kamera baru, hal mendasar yang perlu diperhatikan adalah bahwa karakteristik kebutuhan Anda dan jumlah dana yang tersedia. Definisi karakteristik permintaan, yaitu bagaimana Anda harus memiliki kamera ini, seberapa sering Anda mengambil gambar, atau seberapa sering difoto situasi yang Anda hadapi. Dengan mempertimbangkan karakteristik kebutuhan tersebut, maka kita memilih fitur yang diinginkan seperti dimensi yang besar, berat, ukuran resolusi, panjang fokal lensa, jenis baterai, kekuatan flash, adegan fasilitas mode, dan lain-lain. Atur fitur ini ke dalam skala prioritas dan menyesuaikan dana anggaran.
Saya harap, tips tersebut dapat berguna bagi Anda.
http://rncphotograph.com/photography-tips
Dikirim oleh: Richard Nathaniel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar