Kamis, 10 Januari 2013

cerpen - Cinta Agen Rahasia


Cinta Agen Rahasia
Karya: Diah Permatasari
Hari ini adalah hari tes kemampuan untuk anak yang ingin memasuki sekolah favorit yaitu SMAN 3 Singkawang. Terlihat di sisi lain ada seorang cewek yang lagi mempersiapkan segala sesuatu untuk mengikuti tes tersebut. Pagi-pagi sekali, dia sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Tidak seperti biasanya karena sekarang dia ingin tampil sebaik-baiknya di depan saingannya yang mengikuti tes kemampuan ini. Oh iya, cewek yang kita bicarakan ini adalah Zaskia Sakhira cewek cantik berwajah oriental dan mempunyai prinsip penampilan adalah nomor satu. Jadi, tidak ada alasan baginya untuk berpenampilan jelek di depan orang lain. Setelah berdandan kurang lebih 15 menit, dia telah siap untuk pergi ke calon sekolahnya itu. Dan sekarang dia akan berpamitan kepada neneknya. Dia tinggal bersama neneknya dari kecil sampai sekarang, bukan karena papa dan mamanya tiada tapi neneknya sudah terlanjur sayang kepadanya dan ingin selalu bersama Zaskia sampai neneknya tutup usia. Zaskia juga sangat menyayangi neneknya, katanya sih lebih dari sayangnya ke papa dan mama. Papa dan mamanya tinggal bersama adik-adiknya di rumah terpisah tapi masih dalam satu kota kok. Dia tidak lupa seminggu sekali mampir ke rumah orang tuanya. Zaskia juga sayang kok sama papa dan mamanya. Oke! Lanjut ke masalah awal, Zaskia pun mendekati neneknya sambil mencium tangan neneknya.
“ Nek, Zaskia pergi dulu yaa. Doain Zaskia yaa agar bisa masuk ke sekolah itu,” kata Zaskia
“ iya, nenek pasti doakan buat kelancaran Zaskia dalam tes itu. Allah pasti ada bersama Zaskia.” Kata nenek lembut.
“ Assalamualaikum nek, Zaskia pergi.”
Zaskia pun pergi dengan scuter maticnya yang berwarna pink, cewek satu ini sangat feminin warna kesukaannya aja pink, hampir semua barang yang ia punya berwarna pink. Ish ish! Setelah berjalan sekitar 100m, ia berhenti di depan sebuah rumah. Ternyata rumah ini milik sahabatnya Rhesa Fitria, sahabatnya SMP sekaligus tetangganya. Oh iya, Zaskia ini juga setia kawan. Dia akan selalu baik terhadap sahabat yang baik kepadanya walaupun sifat keras kepalanya tidak pernah hilang. Setelah di jalan beberapa menit, Zaskia dan Rhesa pun sampai di calon sekolahnya ini. Mereka begitu kagum melihat sekolah ini dan sangat berharap bisa menjadi siswa di sekolah ini. Setelah memarkirkan scuter maticnya di parkiran, mereka pun segera menuju ruang tempat mereka tes. Di perjalanan mereka melihat seorang cowok cool, putih banget berjalan didepan mereka. Kalian harus tau ini, Zaskia ga akan pernah bisa melihat cowok putih dikit aja pasti langsung kesemsem.
“ Rhe, lo tau ga apa yang ada dipikiran gue sekarang?” kata Zaskia sambil senyum-senyum ga jelas.
“ Ahh, gue udah tau. Pasti mau bilang ‘cowok di depan kita cool banget, putih, ganteng’ hhahaha udah basi Zas.” Kata Rhesa.
“ Lo tau aja. Lo emang sahabat gue yang paling tahu semua tentang gue.” Kata Zaskia sambil mencubit pipi Rhesa yang chuby.
“ Ya iyalah. Lo kalo ada apa-apa selalu bilang ‘Rhe, gue galau perlu lo’ sambil nangis-nangis hhahaha.” Rhesa mengejek Zaskia.
“ Gue ga gitu juga kali, eh eh semuanya udah masuk ruangan. Kita telat Rhe.”
Mereka berlari kebingungan. Mencari dimana ruangan mereka. Sampai di ruang 17. Zaskia main nyelonong masuk aja tanpa melihat kartu peserta yang dipegangnya. Dan dia menuju ke salah satu bangku yang disana ada seorang cewek berambut panjang lurus yang sedang duduk di bangku.
“ Ini tempat aku kan? Kok kamu ada di sini?” kata Zaskia dengan PDnya.
“Ini tempat aku. Liat deh.” Kata cewek itu sambil memperlihatkan kartu pesertanya yang nomornya sama dengan bangku yang didudukinya.
“ Zas, lo kenapa di sini? Ruangan kita bukan di sini. Ah elo malu-maluin aja.” Kata Rhesa sambil menarik tangan Zaskia.
Mereka berdua lari meninggalkan ruangan itu. Zaskia tidak berkata apa-apa lagi ke cewek itu. Betapa malunya Zaskia. Tes kemampuan akademik pun dimulai. Walaupun tadi diawali dengan sangat malu tapi Zaskia dapat dengan lancar mengerjakan soal-soal sebanyak 100 dengan waktu hanya sekitar 3 jam. Zaskia ini termasuk anak yang pintar di sekolahnya dulu. Jadi tidak sulit baginya mengerjakan soal-soal tersebut. 3 jam pun berlalu, Zaskia dan Rhesa pun mengumpulkan lembar jawab mereka. Mereka pun pulang dan akan kembali ke sekolah ini untuk melihat pengumuman.
Seminggu kemudian, pengumuman kelulusan tiba. Zaskia dengan penuh semangat bersiap-siap untuk pergi ke calon sekolahnya. Tidak lupa ia menjemput temannya si Rhesa yang juga sudah menunggunya lama.
“ lo sih pasti masuk Zas. Gue kalo ga masuk juga gak apa-apa. Soalnya ga terlalu pengen masuk sekolah itu. Lo pasti pengen banget kan?” kata Rhesa.
“ Ya iyalah, aku kan pengen satu sekolah sama cowok itu.” Kata Zaskia sambil senyum-senyum.
“ Ha? Cowok yang mana? Yang kita ketemu saat tes? Hahaha Zas Zas. Baru aja bertemu beberapa menit, udah langsung kesemsem aja” Kata Rhesa sambil menggeleng-gelengkan kepala.
Mereka pun melanjutkan perjalanan, dan tak lama kemudian mereka sampai di depan gerbang SMAN 3 Singkawang. Sudah banyak teman-teman yang melihat pengumuman, ada yang lulus dan pasti ada yang tidak lulus. Dan saatnya, Zaskia dan Rhesa melihat pengumuman, mereka mencari nama mereka masing-masing. Zaskia sangat berharap bisa masuk sekolah ini.
“ Zas, ini nama lo Zaskia Sakhira. Lo masuk Zas. Wahh sahabat gue emang paling hebat.” Kata Rhesa bahagia sambil mengelus-elus kepala Zaskia. Dia tampak kesulitan melakukan ini, karena Zaskia lebih tinggi darinya. Zaskia pun sangat tidak menyangka, dia sangat senang sampai tak mampu berkata-kata.
“ Tapi nama gue mana yah? Kok ga ada. Kayaknya emang ga ada deh. Hmm”
“ Lo harus masuk sekolah ini Rhe, kalo gak siapa teman gue nanti. Lo tau kan gue paling ga bisa punya teman baru. Sini sini gue cari lagi, pasti lo ada.” Kata Zaskia sambil melihat isi pengumuman itu. Dan emang ga ada nama Rhesa Fitria tertera di pengumuman itu. Zaskia sangat sedih, menerima kenyataan ini. Ga akan ada teman yang baik dan segila Rhesa nantinya.
“ Rhe lo emang ga masuk sini. Sabar ya Rhe. Gue sedih banget. Nanti siapa dong yang mau nemenin gue ke toilet kalo lagi beser L.”
“ Gue gak apa-apa kok. Gue udah tahu pasti gue gak akan bisa masuk sekolah ini. Hahaha ya ampun Zaskia, lo kan bisa sendirian. Malu tahu, udah SMA ke toilet masih minta temenin.”
Rhesa emang ga pernah memperlihatkan kesedihannya, sangat berbeda dengan Zaskia. Tapi karena perbedaan itulah yang membuat mereka jadi akrab. Tak ada satupun rahasia diantara mereka. Mereka sangat terbuka satu sama lain. Itulah yang membuat Zaskia sedih gak satu sekolah sama Rhesa, dia gak tahu harus berteman sama siapa. Satu fakta lagi tentang Zaskia, dia itu hanya mau berteman sama orang yang dia mau aja. Pokoknya banyak deh syarat buat jadi temannya Zaskia. Harus inilah, harus itulah. Ribet. Jadi susah baginya untuk mencari pengganti Rhesa yang menurutnya udah pas banget jadi temannya.
“ Eh udah deh, jangan pikirin. Lo sekolah aja disini dengan baik. Jangan pikirin cari teman dimana, semua teman itu sama, Zas. Kita kan masih bisa ketemu. Rumah kita deket kok.” Kata Rhesa menyadarkan Zaskia dari lamunannya.
“ Siapa juga mikirin itu. Wekk” kata Zaskia.
Mereka pun pulang, Zaskia sangat senang sekaligus sedih. Senang karena bisa masuk sekolah yang diidam-idamkannya dan sedih karena melihat temannya gagal. Dia juga bingung memikirkan siapa temannya kelak. Setelah sampai di rumah, dia segera curhat kepada neneknya tentang apa yang terjadi. Neneknya menasehati dia sama dengan yang dibilang Rhesa tadi ‘teman itu sama saja’ jadi Zaskia harus bisa menerima siapapun menjadi temannya kelak. Setelah dinasehati nenek seperti itu, Zaskia pun sadar sebenarnya tidak boleh memilih-milih teman, tidak ada manfaatnya. Dan mulai saat itu, dia akan berteman dengan siapa saja.
Keesokan harinya adalah hari pengukuran baju dan pengarahan MOS untuk hari Senin. Zaskia pergi dengan semangat, tapi ada yang hilang. Tak ada Rhesa menemaninya kali ini. Oh iya, Rhesa diterima di sekolah swasta ternama di kota ini. ‘Selamat ya Rhesa, semoga kau bahagia dengan sekolah baru dan teman barumu. Semoga aku dapat teman seperti kamu di sekolah’ kata Zaskia dalam hati. Setelah tiba di sekolah, Zaskia tak banyak kenal dengan orang-orang, tapi banyak juga teman-teman dari SMP-nya dulu yang Zaskia kenal. Dan ada yang menarik perhatian Zaskia, ada seseorang yang baru datang memakai jaket berwarna merah dan mengemudikan motor Honda CS One. Cowok itu lagi! Zaskia tak berkedip, dia terpesona, sayang sekali tak ada Rhesa di sini, tempat curahan hatinya. Jadi dia hanya bisa mengagumi dalam hatinya saja, tak ada tempat untuk mengeluarkan isi hatinya. Cowok itu melewati Zaskia, tanpa melihat kearahnya. Zaskia hampir teriak histeris, tapi ia masih punya malu karena ini di tempat umum. ‘Sumpah cowok ini mempesona banget, wangi, putih, bersih tak ada noda, cool banget’ teriak Zaskia dalam hati. Cowok ini emang cowok idaman Zaskia. Putih, keren, ganteng, blablablablabla~.
Saatnya berbaris antar kelas. Betapa bahagianya Zaskia, ia sekelas sama cowok idamannya itu. Jadi saat itu, Zaskia berada lebih dekat dengannya. Mata Zaskia tak berkedip melihatnya, mata Zaskia tak pernah berhenti menatapnya. Tajam, penuh dengan kekaguman. Cowok itu melihat ke arah zaskia, mungkin heran kenapa cewek ini selalu merhatiin dia. Hehehe. Zaskia tersadar, Zaskia sangat malu dan salah tingkah. Dia mundur beberapa langkah. Dan ia menginjak sesuatu. Ahh dia menginjak sepatu seorang cewek. Dan ternyata cewek itu adalah cewek yang membuatnya sangat malu saat tes. Sebenarnya bukan salah cewek itu juga sih, kan salah Zaskia.
“ Aduh sakit.” Kata cewek itu.
“ Eh eh maaf ya, kamu lagi. Ingat ga sama aku, yang waktu itu salah nomor peserta hehe.” Kata Zaskia. Hal yang tak biasa, Zaskia mengajak orang lain untuk ngobrol? Zaskia bisa seramah ini dengan orang lain? Ini adalah pertama kali dilakukan Zaskia selain karena ingin menghilangkan rasa malunya terhadap cowok itu, dia juga ingin punya teman ngobrol yang akan dijadikannya sahabat.
“ Iya. Aku masih ingat banget kok. Kenalin, nama aku Laras Sadewi. Kamu?” kata Laras sambil mengulurkan tangan.
“ Namaku Zaskia Sakhira. Panggil Zaskia, jangan Kia yaaa. Hehe.”
Mereka berjabat tangan, akhirnya Zaskia punya teman juga.  Dan ternyata si Laras lebih parah lagi dia ga kenal satupun orang disini, karena dia satu-satunya siswa dari SMP-nya yang dapat masuk sekolah ini. Rumah Laras juga jauh dari sini. Zaskia salut sama dia, walaupun jauh dia tetap semangat buat sekolah. Hebat, beri tepuk tangan yang banyak buat Laras. Prok prok prok! J
Zaskia dan Laras semakin dekat, mereka berdua janjian untuk membuat atribut MOS sama-sama di rumahnya Zaskia. Laras menelpon Zaskia terus menerus untuk menanyakan alamat rumahnya. Zaskia tampak khawatir, semoga saja Laras bisa sampai kerumah Zaskia dengan selamat.
“ Cucu nenek kok dari tadi sibuk banget, ada apa sih?” kata nenek sambil mendekati Zaskia
“ Teman baru Zaskia pengen ke rumah nek, rumahnya jauh lagi. Kasian.”
“ Ciee cucu nenek cepet banget dapat teman baru, bisa melupakan Rhesa dong.” Kata nenek menggoda Zaskia.
“ Sama Laras belum begitu dekat nek. Rhesa tetap dong sahabat terbaik aku. Ga akan ada yang bisa gantiin.”
“ Iya deh.” Nenek masuk ke dalam rumah. Zaskia tetap menunggu Laras di depan rumah. Beberapa menit kemudian, Laras datang. Begitu bahagianya Zaskia, teman barunya datang ke rumahnya dengan selamat.
“ Ya ampun Laras, aku udah khawatir banget takut kamu sesat di jalan. Ternyata kamu pinter banget ke sini. Hehe.”
“ Sebenarnya aku hampir sesat tadi, untung ada teman sekelas kita. Aku juga ga tau namanya. Yang cowok putih-putih itu, yang pake motor warna merah. Kamu kenal ga?”
Hati Zaskia berdegup kencang, jangan-jangan itu sang pujaan hatinya. Pasti sih, siapa lagi kalo bukan dia. Cowok putih pake motor berwarna merah, pasti dia. Kenapa dia begitu baik kepada Laras? Pikirnya dalam hati.
“ Oh, aku ga tau yang mana orangnya. Baik yaa dia?”
“ Iya, baik banget. Dulu juga dia pernah bantu aku saat daftar ulang.”
‘Apa? Dia kok bisa sebaik itu sama Laras? Padahal nampaknya dia orangnya cuek banget, gak peduli apapun. Jangan-jangan dia.....’ Banyak pertanyaan di pikiran Zaskia. Pikiran negatif yang ada di otak Zaskia segera dibuangnya jauh-jauh. Dia tak ingin Laras melihatnya kebingungan atau apalah. Dia berusaha bersikap normal.
“ oh, Laras ayo masuk ke rumahku.”
Laras memasuki rumahnya Zaskia, disambut ramah dengan neneknya. Mereka pun mulai membuat atribut MOS yaitu topi padang, tas yang terbuat dari kardus, papan nama, dan masih banyak lagi. Biasalah mau masuk SMA, pasti dikerjain abis-abisan sama senior. Ish ish! Tak terasa matahari hampir terbenam, Laras memutuskan untuk pulang agar tidak kemalaman nantinya.
“ Zas, semangat ya buat besok. Kita udah jadi anak SMA.” Seru Laras di atas motor.
“ Kamu juga, Ras. Jangan sampe telat yaa besok bisa dimarahin Pak Syahrudin hehe.”
Laras pun berlalu meninggalkan Zaskia disertai senyumnya yang khas, tak lupa juga Zaskia membalas senyum Laras. Zaskia memasuki rumah, menutup semua jendela depan dan yang terakhir menutup pintu. Kemudian ia masuk ke Singgasana Pink yaitu kamarnya. Dia masih memikirkan tentang cowok itu dan Laras. Begitu banyak pertanyaan dalam pikirannya. ‘Ahh biarkan saja, kalaupun cowok itu suka sama Laras. apa yang harus kuperbuat? Aku bukan siapa-siapanya dia kan? Jadi ga ada hak buat cemburu.’ Zaskia berkata dalam hati. Dia memikirkan itu sampai ia tertidur nyenyak. zzZZzzz
Keesokan harinya, ia bangun lebih awal. Dia mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk MOS hari pertama. Dia tidak ingin ada salah satu atribut MOS yang tertinggal. Tak lupa ia mengucir dua rambutnya. Ini juga salah satu syarat untuk mengikuti MOS. Ada-ada saja! Neneknya pun ikutan sibuk mempersiapkan sarapan untuk cucu yang tersayang. Sarapan kali ini agak spesial karena hari ini hari pertama Zaskia menjadi anak SMA, walaupun belum sah seutuhnya sih. Masih ada kegiatan MOS.
“ Zas, ayo makan dulu. Nanti telat loh ga sempet makan.”
“ iya nek tunggu.”
Zaskia berlari menuju meja makan, dengan terburu-buru ia melahap sarapannya. Selesai sarapan, ia bergegas memakai sepatu dan kaos kaki hitam panjang.
“ nek, Zaskia pergi dulu. Assalamu’alaikum.”
Belum aja dijawab oleh nenek. Zaskia telah melaju cepat dengan scuter maticnya. Kali ini Zaskia tidak ingin terlambat. Setelah sampai di sekolah, ternyata masih sepi. Zaskia pun mengatur nafasnya dengan duduk di pohon. Dia sadar bahwa ada yang memperhatikan gerak geriknya dari tadi, ternyata ada cowok di depannya. Tak begitu jelas wajahnya dan tak begitu penting bagi Zaskia untuk tahu siapa orangnya. Mungkin Zaskia udah terbius oleh cowok idamannya sampai tak bisa tertarik sama cowok manapun selain cowok itu. Oh iya, hari ini Zaskia bertekad harus tahu siapa nama cowok itu. Sekolah pun mulai ramai, Laras juga udah datang. Sudah ada disamping Zaskia.
“Tenoooooooooooooooot.” Bel berbunyi, tanda upacara dimulai. Zaskia dan Laras juga sudah berada di lapangan. Taat sekali siswa baru ini. Hehehe. Begitulah jalannya upacara, seperti biasa. Setelah upacara, banyak kegiatan yang dilakukan oleh siswa baru. Dari disuruh dengerin pengarahan dari guru sampe nyanyi-nyanyi ga jelas disuruh senior. Tak ada yang menarik bagi Zaskia kecuali saat cowok idamannya memperkenalkan diri didepan kelas. Lagi-lagi matanya tak pernah berkedip. Dia selalu menyimak setiap kata yang diucapkan oleh cowok idamannya itu. Saat ini dia telah mengetahui siapa nama cowok idamannya. Namanya Aidil Rahman, nama yang tak sekeren orangnya tapi memiliki arti yang luar biasa. Zaskia selalu berharap bisa lebih dekat dengannya, mungkin bisa jadi pacarnya. Tapi Zaskia terlalu gengsi untuk memulai. Dia tetap menunggu dan menunggu sampai Aidil yang mendekati duluan.
3 hari MOS telah berlalu, tak ada yang menarik bagi Zaskia. Hari ini pertama kali Zaskia memakai baju SMA, dia bersiap-siap. dia ingin tampil terbaik di depan pujaan hatinya. Dia akan terus berusaha menarik perhatian sang pujaan hatinya. Berdandan selesai, dia melihat dirinya di dalam kaca “kenapa sih, si Aidil kok gak ada respon sama sekali? Padahal aku kan cantik. HfftL.” Kata Zaskia sambil memutar-mutar badannya di depan kaca. Zaskia pun pergi sekolah, di sekolah akhirnya dia berkenalan dengan yang lain. Setelah berhari-hari bermain bersama teman-teman sekolahnya, dia tidak menyangka bahwa teman-teman sekelasnya ini asik-asik, kompak, lucu, dan semuanya bersaing dengan sehat. Sampai suatu saat, salah satu teman Zaskia mengedarkan kertas untuk mencatat nomor handphone masing-masing. Akhirnya Zaskia mendapatkan nomor handphone Aidil. Tapi Zaskia masih menunggu Aidil sms dia. Dasar Zaskia, kalo suka tuh jujur aja kalek. Ya gak?
Suatu hari, Zaskia duduk santai di teras rumahnya, kemudian handphone-nya berdering tanda sms masuk. Zaskia melihat ke arah handphone-nya, tak ada nama, hanya nomor yang tertera di layar handphone-nya. Zaskia membuka sms itu.
“ Selamat pagi, saya akan melindungi dirimu dimanapun kamu berada.” Sms yang aneh. Siapa sih orang ini. Dan tiba-tiba Zaskia tersenyum, dia berharap yang sms ini adalah Aidil sang pujaan hatinya. dan tanpa pikir panjang Zaskia segera membalas sms itu.
“ini siapa?” tak lama kemuadian, ada sms masuk lagi.
“Saya dari agen rahasia. Kamu harus diam, tak ada satupun yang tahu siapa saya. Saya akan memberitahu kamu,kalau waktunya sudah tepat.”
Aneh banget sih, siapa sih orang ini? Kayaknya ga mungkin deh Aidil. Tapiiiiii..... Zaskia pun tetap membalas sms orang aneh itu sampai malam larut. Zaskia pun merasa orang aneh yang sms dia ini sangat asik dan konyol hehe.
Keesokan harinya, Zaskia sekolah seperti biasa. Tapi ada pemandangan yang membuat hatinya terluka. Aidil dan Laras lebih dekat dari biasanya. Mereka istirahat bareng, tertawa bareng. Sebelumnya Zaskia tidak pernah melihat Aidil bisa tertawa seperti itu, kali ini ia melihatnya tapi ia tertawa karena Laras. Dia sakit. Dia terluka. Dia tidak menyangka Laras bisa memperlakukan ia seperti ini. Walaupun sebenarnya tidak ada yang salah dari Laras, Laras kan gak salah apa-apa. Laras kan gak tahu kalau Zaskia suka banget sama Aidil. Tapi hati Zaskia tak bisa dibohongi, dia benci melihat Laras dekat-dekat sama Aidil. Sejak itu, dia selalu menyendiri. Tak ingin berteman dengan Laras, tak ingin melihat pemandangan yang menyakitkan hatinya itu. Sampai suatu saat, saat ia menyendiri di selasar sekolah, orang aneh yang mengaku agen rahasia sms dia lagi.
“ Aku lebih suka melihatmu tersenyum, kau tampak murung. Ada masalah?”
‘Hah? Dia tahu darimana aku sedang sedih, berarti dia ada dekat sini dong. Siapa sih’ kata Zaskia dalam hati sambil melihat orang sekelilingnya. Dia pun membalas sms orang itu.
“ Kamu siapa sih? Kalo gentle, keluar dong aku tahu kamu didekat sini. Cepat!” sms itu dikirim Zaskia. Kali ini Zaskia benar-benar penasaran sama orang yang selalu sms dia. Orang yang punya imajinasi yang tinggi, siapa sih yang percaya kalo dia agen rahasia. Tiba-tiba handphone Zaskia kembali berdering. Sms balasan dari orang itu.
“ Aku berada didekat kamu. Sangat dekat.”
Zaskia kembali mengamati orang-orang disekelilingnya. Ditelfonnya nomor itu, tapi tidak ada satupun orang yang mencurigakan. Siapa sih? Zaskia penasaran. Penulis juga penasaran J. Zaskia berfikir keras. Jangan-jangan ia teman sekelas Zaskia, Zaskia segera menghampiri temannya yang punya semua nomor teman sekelas.
“ Tari, pinjam catatan nomor handphone anak-anak dong. Aku mau lihat sesuatu.” Kata Zaskia terburu-buru.
“ Santai aja Zas, kenapa sih kayaknya terburu-buru banget.” Kata Tari lemah lembut.
“ Penting banget nih, pinjam dong cepetan.”
Akhirnya Tari meminjamkan catatan itu. Segera Zaskia ambil dari tangan Tari, dibawanya di tempat duduknya. Segera ia mencari nomor yang sama dengan nomor orang itu. Hah dapat! ‘Apa? Dia adalah Affandi?  Apa alasannya sms aku, dia orangnya kan cuek banget? Ga peduli sama orang? Kok?’ Tanya Zaskia dalam hati. Sebelum Zaskia ingin menanyakan ke orangnya langsung. Dia sudah berada tepat di depan Zaskia dan bilang.
“ Udah tahu kan siapa aku?’
“ Apa maksud kamu, bilang agen rahasia? Sumpah aku ga ngerti.” Kata Zaskia penasaran.
“ Nanti juga kamu tahu sendiri,” Kata Affandi sambil berlalu meninggalkan Zaskia.
Orang ini emang misterius, sama sekali gak bisa ditebak, unik dari cara dia mau berkenalan dengan Zaskia sampai cara bicaranya. Zaskia semakin penasaran dengan dirinya.
Keesokan harinya, si Affandi berkunjung ke rumah Zaskia. Affandi datang pagi-pagi sekali jam 7 pagi. Dan tidak ada minta izin kepada Zaskia, saat itu Zaskia belum mandi. Jadi terpaksa Affandi menunggu lebih lama, ‘siapa suruh kerumah ga bilang-bilang’ pikir Zaskia. dan herannya lagi tahu dari mana ia rumah Zaskia. Affandi Affandi! Kamu emang cowok unik dan susah ditebak. Setelah selesai mandi, Zaskia menghampiri Affandi.
“ Kamu kenapa fan ke sini pagi-pagi? Aku belum mandi lagi tadi?”
“ Kamu mau tahu alasan aku menyamar jadi agen rahasia kan? Tapi sebelum aku beri tahu kamu alasannya, kamu harus nyanyi lagi Melly Goeslaw-I Jus Wanna Say I ove You dulu, tahu kan?”
“ Hah apa sih Fan?”
“ Kamu mau tahu gak alasannya? Kalau kamu gak nyanyi, aku gak akan kasi tahu.”
“ iya deh aku nyanyi. I just wanna say i love you i just wanna say i love i just...”
“ Stop, I love you too Zaskia.”
“ Maksud kamu?” Zaskia bingung.
“ Ini alasan aku menyamar jadi agen rahasia. Aku mencintaimu Zas, aku suka melihat tingkahmu yang lucu dan manja. Kamu mau kan jadi pacar Fandi?”
Zaskia mengangguk. Tak ada Aidil di hatinya lagi. Tiba-tiba ia jatuh hati dengan orang yang tidak disangkanya, cowok yang berbeda dari cowok yang lain, cowok unik dan sulit ditebak. Dialah Affandi, sang pencuri hati Zaskia Sakhira. Yang membuat hidup Zaskia lebih berwarna indah.
Sejak jadi pacar Fandi, Zaskia juga lebih banyak perubahan, dia bisa lebih sabar menghadapi apapun dan sekarang ia dan Laras telah baikan. Kembali menjadi sahabat yang akrab. Laras dan Aidil juga tidak bersama lagi. Sekarang Laras pacaran sama teman sekelas juga bernama Deny.  Zaskia, Fandi, Laras dan Deny sering pergi bareng, double date gitu. Zaskia Sakhira dan Affandi, penulis sangat berharap kalian bisa langgeng sampai kakek nenek. Oke! Penulis yakin, tak ada yang dapat memisahkan kalian berdua. Keep Romantic yaw J


SELESAI

2 komentar:

  1. koment ap lah i???
    anok...
    hmmm...

    memuji ap salahnye... hehe
    Tulisannye bagus, mungkin lebih bagus klo dilatih trus, jangan putus. Nanti diah akan liat perbedaan menonjol antara tulisan diah yang dolok dengan tulisan-tulisan diah yg terbaru...

    gaya tulis dan alur novel memang pilihan yg pas, soalnye novel pilihan populer dan nda pernah padam... (walaupun kamek nda suke bace novel.. hehe)

    Abang lebih tertarik bacenye kalo diah ngepost cerite dia atas sepotong2... persis bembolak balik novel... jadi ad part 1, part 2, dst...

    Ganbate......
    Kirim salam same kluarge....

    BalasHapus
  2. makasih bang , hehe :D
    iye klak disampaikan

    BalasHapus