Cinta Agen
Rahasia
Karya: Diah
Permatasari
Hari
ini adalah hari tes kemampuan untuk anak yang ingin memasuki sekolah favorit
yaitu SMAN 3 Singkawang. Terlihat di sisi lain ada seorang cewek yang lagi
mempersiapkan segala sesuatu untuk mengikuti tes tersebut. Pagi-pagi sekali,
dia sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Tidak seperti biasanya karena
sekarang dia ingin tampil sebaik-baiknya di depan saingannya yang mengikuti tes
kemampuan ini. Oh iya, cewek yang kita bicarakan ini adalah Zaskia Sakhira cewek
cantik berwajah oriental dan mempunyai prinsip penampilan adalah nomor satu.
Jadi, tidak ada alasan baginya untuk berpenampilan jelek di depan orang lain.
Setelah berdandan kurang lebih 15 menit, dia telah siap untuk pergi ke calon
sekolahnya itu. Dan sekarang dia akan berpamitan kepada neneknya. Dia tinggal
bersama neneknya dari kecil sampai sekarang, bukan karena papa dan mamanya
tiada tapi neneknya sudah terlanjur sayang kepadanya dan ingin selalu bersama
Zaskia sampai neneknya tutup usia. Zaskia juga sangat menyayangi neneknya,
katanya sih lebih dari sayangnya ke papa dan mama. Papa dan mamanya tinggal
bersama adik-adiknya di rumah terpisah tapi masih dalam satu kota kok. Dia tidak
lupa seminggu sekali mampir ke rumah orang tuanya. Zaskia juga sayang kok sama
papa dan mamanya. Oke! Lanjut ke masalah awal, Zaskia pun mendekati neneknya
sambil mencium tangan neneknya.
“ Nek,
Zaskia pergi dulu yaa. Doain Zaskia yaa agar bisa masuk ke sekolah itu,” kata
Zaskia
“ iya, nenek
pasti doakan buat kelancaran Zaskia dalam tes itu. Allah pasti ada bersama
Zaskia.” Kata nenek lembut.
“
Assalamualaikum nek, Zaskia pergi.”
Zaskia
pun pergi dengan scuter maticnya yang
berwarna pink, cewek satu ini sangat feminin warna kesukaannya aja pink, hampir
semua barang yang ia punya berwarna pink. Ish ish! Setelah berjalan sekitar
100m, ia berhenti di depan sebuah rumah. Ternyata rumah ini milik sahabatnya
Rhesa Fitria, sahabatnya SMP sekaligus tetangganya. Oh iya, Zaskia ini juga
setia kawan. Dia akan selalu baik terhadap sahabat yang baik kepadanya walaupun
sifat keras kepalanya tidak pernah hilang. Setelah di jalan beberapa menit,
Zaskia dan Rhesa pun sampai di calon sekolahnya ini. Mereka begitu kagum
melihat sekolah ini dan sangat berharap bisa menjadi siswa di sekolah ini.
Setelah memarkirkan scuter maticnya
di parkiran, mereka pun segera menuju ruang tempat mereka tes. Di perjalanan
mereka melihat seorang cowok cool, putih banget berjalan didepan mereka. Kalian
harus tau ini, Zaskia ga akan pernah bisa melihat cowok putih dikit aja pasti
langsung kesemsem.
“ Rhe, lo
tau ga apa yang ada dipikiran gue sekarang?” kata Zaskia sambil senyum-senyum
ga jelas.
“ Ahh, gue
udah tau. Pasti mau bilang ‘cowok di depan kita cool banget, putih, ganteng’
hhahaha udah basi Zas.” Kata Rhesa.
“ Lo tau
aja. Lo emang sahabat gue yang paling tahu semua tentang gue.” Kata Zaskia
sambil mencubit pipi Rhesa yang chuby.
“ Ya iyalah.
Lo kalo ada apa-apa selalu bilang ‘Rhe, gue galau perlu lo’ sambil
nangis-nangis hhahaha.” Rhesa mengejek Zaskia.
“ Gue ga
gitu juga kali, eh eh semuanya udah masuk ruangan. Kita telat Rhe.”
Mereka
berlari kebingungan. Mencari dimana ruangan mereka. Sampai di ruang 17. Zaskia
main nyelonong masuk aja tanpa melihat kartu peserta yang dipegangnya. Dan dia
menuju ke salah satu bangku yang disana ada seorang cewek berambut panjang
lurus yang sedang duduk di bangku.
“ Ini tempat
aku kan? Kok kamu ada di sini?” kata Zaskia dengan PDnya.
“Ini tempat
aku. Liat deh.” Kata cewek itu sambil memperlihatkan kartu pesertanya yang
nomornya sama dengan bangku yang didudukinya.
“ Zas, lo
kenapa di sini? Ruangan kita bukan di sini. Ah elo malu-maluin aja.” Kata Rhesa
sambil menarik tangan Zaskia.
Mereka
berdua lari meninggalkan ruangan itu. Zaskia tidak berkata apa-apa lagi ke
cewek itu. Betapa malunya Zaskia. Tes kemampuan akademik pun dimulai. Walaupun
tadi diawali dengan sangat malu tapi Zaskia dapat dengan lancar mengerjakan
soal-soal sebanyak 100 dengan waktu hanya sekitar 3 jam. Zaskia ini termasuk
anak yang pintar di sekolahnya dulu. Jadi tidak sulit baginya mengerjakan
soal-soal tersebut. 3 jam pun berlalu, Zaskia dan Rhesa pun mengumpulkan lembar
jawab mereka. Mereka pun pulang dan akan kembali ke sekolah ini untuk melihat
pengumuman.
Seminggu
kemudian, pengumuman kelulusan tiba. Zaskia dengan penuh semangat bersiap-siap
untuk pergi ke calon sekolahnya. Tidak lupa ia menjemput temannya si Rhesa yang
juga sudah menunggunya lama.
“ lo sih
pasti masuk Zas. Gue kalo ga masuk juga gak apa-apa. Soalnya ga terlalu pengen
masuk sekolah itu. Lo pasti pengen banget kan?” kata Rhesa.
“ Ya iyalah,
aku kan pengen satu sekolah sama cowok itu.” Kata Zaskia sambil senyum-senyum.
“ Ha? Cowok
yang mana? Yang kita ketemu saat tes? Hahaha Zas Zas. Baru aja bertemu beberapa
menit, udah langsung kesemsem aja” Kata Rhesa sambil menggeleng-gelengkan
kepala.
Mereka
pun melanjutkan perjalanan, dan tak lama kemudian mereka sampai di depan
gerbang SMAN 3 Singkawang. Sudah banyak teman-teman yang melihat pengumuman,
ada yang lulus dan pasti ada yang tidak lulus. Dan saatnya, Zaskia dan Rhesa
melihat pengumuman, mereka mencari nama mereka masing-masing. Zaskia sangat
berharap bisa masuk sekolah ini.
“ Zas, ini
nama lo Zaskia Sakhira. Lo masuk Zas. Wahh sahabat gue emang paling hebat.”
Kata Rhesa bahagia sambil mengelus-elus kepala Zaskia. Dia tampak kesulitan
melakukan ini, karena Zaskia lebih tinggi darinya. Zaskia pun sangat tidak
menyangka, dia sangat senang sampai tak mampu berkata-kata.
“ Tapi nama
gue mana yah? Kok ga ada. Kayaknya emang ga ada deh. Hmm”
“ Lo harus
masuk sekolah ini Rhe, kalo gak siapa teman gue nanti. Lo tau kan gue paling ga
bisa punya teman baru. Sini sini gue cari lagi, pasti lo ada.” Kata Zaskia sambil
melihat isi pengumuman itu. Dan emang ga ada nama Rhesa Fitria tertera di
pengumuman itu. Zaskia sangat sedih, menerima kenyataan ini. Ga akan ada teman
yang baik dan segila Rhesa nantinya.
“ Rhe lo
emang ga masuk sini. Sabar ya Rhe. Gue sedih banget. Nanti siapa dong yang mau
nemenin gue ke toilet kalo lagi beser
L.”
“ Gue gak
apa-apa kok. Gue udah tahu pasti gue gak akan bisa masuk sekolah ini. Hahaha ya
ampun Zaskia, lo kan bisa sendirian. Malu tahu, udah SMA ke toilet masih minta
temenin.”
Rhesa emang
ga pernah memperlihatkan kesedihannya, sangat berbeda dengan Zaskia. Tapi
karena perbedaan itulah yang membuat mereka jadi akrab. Tak ada satupun rahasia
diantara mereka. Mereka sangat terbuka satu sama lain. Itulah yang membuat
Zaskia sedih gak satu sekolah sama Rhesa, dia gak tahu harus berteman sama
siapa. Satu fakta lagi tentang Zaskia, dia itu hanya mau berteman sama orang
yang dia mau aja. Pokoknya banyak deh syarat buat jadi temannya Zaskia. Harus
inilah, harus itulah. Ribet. Jadi susah baginya untuk mencari pengganti Rhesa
yang menurutnya udah pas banget jadi temannya.
“ Eh udah
deh, jangan pikirin. Lo sekolah aja disini dengan baik. Jangan pikirin cari
teman dimana, semua teman itu sama, Zas. Kita kan masih bisa ketemu. Rumah kita
deket kok.” Kata Rhesa menyadarkan Zaskia dari lamunannya.
“ Siapa juga
mikirin itu. Wekk” kata Zaskia.
Mereka
pun pulang, Zaskia sangat senang sekaligus sedih. Senang karena bisa masuk
sekolah yang diidam-idamkannya dan sedih karena melihat temannya gagal. Dia
juga bingung memikirkan siapa temannya kelak. Setelah sampai di rumah, dia
segera curhat kepada neneknya tentang apa yang terjadi. Neneknya menasehati dia
sama dengan yang dibilang Rhesa tadi ‘teman itu sama saja’ jadi Zaskia harus
bisa menerima siapapun menjadi temannya kelak. Setelah dinasehati nenek seperti
itu, Zaskia pun sadar sebenarnya tidak boleh memilih-milih teman, tidak ada
manfaatnya. Dan mulai saat itu, dia akan berteman dengan siapa saja.
Keesokan
harinya adalah hari pengukuran baju dan pengarahan MOS untuk hari Senin. Zaskia
pergi dengan semangat, tapi ada yang hilang. Tak ada Rhesa menemaninya kali
ini. Oh iya, Rhesa diterima di sekolah swasta ternama di kota ini. ‘Selamat ya
Rhesa, semoga kau bahagia dengan sekolah baru dan teman barumu. Semoga aku
dapat teman seperti kamu di sekolah’ kata Zaskia dalam hati. Setelah tiba di
sekolah, Zaskia tak banyak kenal dengan orang-orang, tapi banyak juga
teman-teman dari SMP-nya dulu yang Zaskia kenal. Dan ada yang menarik perhatian
Zaskia, ada seseorang yang baru datang memakai jaket berwarna merah dan
mengemudikan motor Honda CS One. Cowok
itu lagi! Zaskia tak berkedip, dia terpesona, sayang sekali tak ada Rhesa di
sini, tempat curahan hatinya. Jadi dia hanya bisa mengagumi dalam hatinya saja,
tak ada tempat untuk mengeluarkan isi hatinya. Cowok itu melewati Zaskia, tanpa
melihat kearahnya. Zaskia hampir teriak histeris, tapi ia masih punya malu
karena ini di tempat umum. ‘Sumpah cowok ini mempesona banget, wangi, putih,
bersih tak ada noda, cool banget’
teriak Zaskia dalam hati. Cowok ini emang cowok idaman Zaskia. Putih, keren,
ganteng, blablablablabla~.
Saatnya
berbaris antar kelas. Betapa bahagianya Zaskia, ia sekelas sama cowok idamannya
itu. Jadi saat itu, Zaskia berada lebih dekat dengannya. Mata Zaskia tak
berkedip melihatnya, mata Zaskia tak pernah berhenti menatapnya. Tajam, penuh
dengan kekaguman. Cowok itu melihat ke arah zaskia, mungkin heran kenapa cewek
ini selalu merhatiin dia. Hehehe. Zaskia tersadar, Zaskia sangat malu dan salah
tingkah. Dia mundur beberapa langkah. Dan ia menginjak sesuatu. Ahh dia
menginjak sepatu seorang cewek. Dan ternyata cewek itu adalah cewek yang
membuatnya sangat malu saat tes. Sebenarnya bukan salah cewek itu juga sih, kan
salah Zaskia.
“ Aduh
sakit.” Kata cewek itu.
“ Eh eh maaf
ya, kamu lagi. Ingat ga sama aku, yang waktu itu salah nomor peserta hehe.”
Kata Zaskia. Hal yang tak biasa, Zaskia mengajak orang lain untuk ngobrol?
Zaskia bisa seramah ini dengan orang lain? Ini adalah pertama kali dilakukan
Zaskia selain karena ingin menghilangkan rasa malunya terhadap cowok itu, dia
juga ingin punya teman ngobrol yang akan dijadikannya sahabat.
“ Iya. Aku
masih ingat banget kok. Kenalin, nama aku Laras Sadewi. Kamu?” kata Laras
sambil mengulurkan tangan.
“ Namaku
Zaskia Sakhira. Panggil Zaskia, jangan Kia yaaa. Hehe.”
Mereka
berjabat tangan, akhirnya Zaskia punya teman juga. Dan ternyata si Laras lebih parah lagi dia ga
kenal satupun orang disini, karena dia satu-satunya siswa dari SMP-nya yang
dapat masuk sekolah ini. Rumah Laras juga jauh dari sini. Zaskia salut sama
dia, walaupun jauh dia tetap semangat buat sekolah. Hebat, beri tepuk tangan
yang banyak buat Laras. Prok prok prok! J
Zaskia
dan Laras semakin dekat, mereka berdua janjian untuk membuat atribut MOS
sama-sama di rumahnya Zaskia. Laras menelpon Zaskia terus menerus untuk
menanyakan alamat rumahnya. Zaskia tampak khawatir, semoga saja Laras bisa
sampai kerumah Zaskia dengan selamat.
“ Cucu nenek
kok dari tadi sibuk banget, ada apa sih?” kata nenek sambil mendekati Zaskia
“ Teman baru
Zaskia pengen ke rumah nek, rumahnya jauh lagi. Kasian.”
“ Ciee cucu
nenek cepet banget dapat teman baru, bisa melupakan Rhesa dong.” Kata nenek
menggoda Zaskia.
“ Sama Laras
belum begitu dekat nek. Rhesa tetap dong sahabat terbaik aku. Ga akan ada yang
bisa gantiin.”
“ Iya deh.”
Nenek masuk ke dalam rumah. Zaskia tetap menunggu Laras di depan rumah.
Beberapa menit kemudian, Laras datang. Begitu bahagianya Zaskia, teman barunya
datang ke rumahnya dengan selamat.
“ Ya ampun
Laras, aku udah khawatir banget takut kamu sesat di jalan. Ternyata kamu pinter
banget ke sini. Hehe.”
“ Sebenarnya
aku hampir sesat tadi, untung ada teman sekelas kita. Aku juga ga tau namanya.
Yang cowok putih-putih itu, yang pake motor warna merah. Kamu kenal ga?”
Hati Zaskia
berdegup kencang, jangan-jangan itu sang pujaan hatinya. Pasti sih, siapa lagi
kalo bukan dia. Cowok putih pake motor berwarna merah, pasti dia. Kenapa dia
begitu baik kepada Laras? Pikirnya dalam hati.
“ Oh, aku ga
tau yang mana orangnya. Baik yaa dia?”
“ Iya, baik
banget. Dulu juga dia pernah bantu aku saat daftar ulang.”
‘Apa? Dia
kok bisa sebaik itu sama Laras? Padahal nampaknya dia orangnya cuek banget, gak
peduli apapun. Jangan-jangan dia.....’ Banyak pertanyaan di pikiran Zaskia.
Pikiran negatif yang ada di otak Zaskia segera dibuangnya jauh-jauh. Dia tak
ingin Laras melihatnya kebingungan atau apalah. Dia berusaha bersikap normal.
“ oh, Laras
ayo masuk ke rumahku.”
Laras
memasuki rumahnya Zaskia, disambut ramah dengan neneknya. Mereka pun mulai
membuat atribut MOS yaitu topi padang, tas yang terbuat dari kardus, papan
nama, dan masih banyak lagi. Biasalah mau masuk SMA, pasti dikerjain abis-abisan
sama senior. Ish ish! Tak terasa matahari hampir terbenam, Laras memutuskan
untuk pulang agar tidak kemalaman nantinya.
“ Zas,
semangat ya buat besok. Kita udah jadi anak SMA.” Seru Laras di atas motor.
“ Kamu juga,
Ras. Jangan sampe telat yaa besok bisa dimarahin Pak Syahrudin hehe.”
Laras pun
berlalu meninggalkan Zaskia disertai senyumnya yang khas, tak lupa juga Zaskia
membalas senyum Laras. Zaskia memasuki rumah, menutup semua jendela depan dan
yang terakhir menutup pintu. Kemudian ia masuk ke Singgasana Pink yaitu
kamarnya. Dia masih memikirkan tentang cowok itu dan Laras. Begitu banyak
pertanyaan dalam pikirannya. ‘Ahh biarkan saja, kalaupun cowok itu suka sama
Laras. apa yang harus kuperbuat? Aku bukan siapa-siapanya dia kan? Jadi ga ada
hak buat cemburu.’ Zaskia berkata dalam hati. Dia memikirkan itu sampai ia
tertidur nyenyak. zzZZzzz
Keesokan
harinya, ia bangun lebih awal. Dia mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan
untuk MOS hari pertama. Dia tidak ingin ada salah satu atribut MOS yang
tertinggal. Tak lupa ia mengucir dua rambutnya. Ini juga salah satu syarat
untuk mengikuti MOS. Ada-ada saja! Neneknya pun ikutan sibuk mempersiapkan
sarapan untuk cucu yang tersayang. Sarapan kali ini agak spesial karena hari
ini hari pertama Zaskia menjadi anak SMA, walaupun belum sah seutuhnya sih.
Masih ada kegiatan MOS.
“ Zas, ayo
makan dulu. Nanti telat loh ga sempet makan.”
“ iya nek
tunggu.”
Zaskia
berlari menuju meja makan, dengan terburu-buru ia melahap sarapannya. Selesai
sarapan, ia bergegas memakai sepatu dan kaos kaki hitam panjang.
“ nek,
Zaskia pergi dulu. Assalamu’alaikum.”
Belum aja
dijawab oleh nenek. Zaskia telah melaju cepat dengan scuter maticnya. Kali ini Zaskia tidak ingin terlambat. Setelah
sampai di sekolah, ternyata masih sepi. Zaskia pun mengatur nafasnya dengan
duduk di pohon. Dia sadar bahwa ada yang memperhatikan gerak geriknya dari
tadi, ternyata ada cowok di depannya. Tak begitu jelas wajahnya dan tak begitu
penting bagi Zaskia untuk tahu siapa orangnya. Mungkin Zaskia udah terbius oleh
cowok idamannya sampai tak bisa tertarik sama cowok manapun selain cowok itu.
Oh iya, hari ini Zaskia bertekad harus tahu siapa nama cowok itu. Sekolah pun
mulai ramai, Laras juga udah datang. Sudah ada disamping Zaskia.
“Tenoooooooooooooooot.”
Bel berbunyi, tanda upacara dimulai. Zaskia dan Laras juga sudah berada di
lapangan. Taat sekali siswa baru ini. Hehehe. Begitulah jalannya upacara,
seperti biasa. Setelah upacara, banyak kegiatan yang dilakukan oleh siswa baru.
Dari disuruh dengerin pengarahan dari guru sampe nyanyi-nyanyi ga jelas disuruh
senior. Tak ada yang menarik bagi Zaskia kecuali saat cowok idamannya
memperkenalkan diri didepan kelas. Lagi-lagi matanya tak pernah berkedip. Dia
selalu menyimak setiap kata yang diucapkan oleh cowok idamannya itu. Saat ini
dia telah mengetahui siapa nama cowok idamannya. Namanya Aidil Rahman, nama
yang tak sekeren orangnya tapi memiliki arti yang luar biasa. Zaskia selalu
berharap bisa lebih dekat dengannya, mungkin bisa jadi pacarnya. Tapi Zaskia terlalu
gengsi untuk memulai. Dia tetap menunggu dan menunggu sampai Aidil yang
mendekati duluan.
3
hari MOS telah berlalu, tak ada yang menarik bagi Zaskia. Hari ini pertama kali
Zaskia memakai baju SMA, dia bersiap-siap. dia ingin tampil terbaik di depan pujaan
hatinya. Dia akan terus berusaha menarik perhatian sang pujaan hatinya.
Berdandan selesai, dia melihat dirinya di dalam kaca “kenapa sih, si Aidil kok
gak ada respon sama sekali? Padahal aku kan cantik. HfftL.” Kata Zaskia sambil memutar-mutar badannya
di depan kaca. Zaskia pun pergi sekolah, di sekolah akhirnya dia berkenalan
dengan yang lain. Setelah berhari-hari bermain bersama teman-teman sekolahnya, dia
tidak menyangka bahwa teman-teman sekelasnya ini asik-asik, kompak, lucu, dan
semuanya bersaing dengan sehat. Sampai suatu saat, salah satu teman Zaskia
mengedarkan kertas untuk mencatat nomor handphone
masing-masing. Akhirnya Zaskia mendapatkan nomor handphone Aidil. Tapi Zaskia masih menunggu Aidil sms dia. Dasar
Zaskia, kalo suka tuh jujur aja kalek. Ya gak?
Suatu
hari, Zaskia duduk santai di teras rumahnya, kemudian handphone-nya berdering
tanda sms masuk. Zaskia melihat ke arah handphone-nya,
tak ada nama, hanya nomor yang tertera di layar handphone-nya. Zaskia membuka sms itu.
“ Selamat
pagi, saya akan melindungi dirimu dimanapun kamu berada.” Sms yang aneh. Siapa
sih orang ini. Dan tiba-tiba Zaskia tersenyum, dia berharap yang sms ini adalah
Aidil sang pujaan hatinya. dan tanpa pikir panjang Zaskia segera membalas sms
itu.
“ini siapa?”
tak lama kemuadian, ada sms masuk lagi.
“Saya dari
agen rahasia. Kamu harus diam, tak ada satupun yang tahu siapa saya. Saya akan
memberitahu kamu,kalau waktunya sudah tepat.”
Aneh banget
sih, siapa sih orang ini? Kayaknya ga mungkin deh Aidil. Tapiiiiii..... Zaskia
pun tetap membalas sms orang aneh itu sampai malam larut. Zaskia pun merasa orang
aneh yang sms dia ini sangat asik dan konyol hehe.
Keesokan
harinya, Zaskia sekolah seperti biasa. Tapi ada pemandangan yang membuat
hatinya terluka. Aidil dan Laras lebih dekat dari biasanya. Mereka istirahat
bareng, tertawa bareng. Sebelumnya Zaskia tidak pernah melihat Aidil bisa
tertawa seperti itu, kali ini ia melihatnya tapi ia tertawa karena Laras. Dia
sakit. Dia terluka. Dia tidak menyangka Laras bisa memperlakukan ia seperti
ini. Walaupun sebenarnya tidak ada yang salah dari Laras, Laras kan gak salah
apa-apa. Laras kan gak tahu kalau Zaskia suka banget sama Aidil. Tapi hati
Zaskia tak bisa dibohongi, dia benci melihat Laras dekat-dekat sama Aidil.
Sejak itu, dia selalu menyendiri. Tak ingin berteman dengan Laras, tak ingin
melihat pemandangan yang menyakitkan hatinya itu. Sampai suatu saat, saat ia
menyendiri di selasar sekolah, orang aneh yang mengaku agen rahasia sms dia
lagi.
“ Aku lebih
suka melihatmu tersenyum, kau tampak murung. Ada masalah?”
‘Hah? Dia
tahu darimana aku sedang sedih, berarti dia ada dekat sini dong. Siapa sih’
kata Zaskia dalam hati sambil melihat orang sekelilingnya. Dia pun membalas sms
orang itu.
“ Kamu siapa
sih? Kalo gentle, keluar dong aku tahu kamu didekat sini. Cepat!” sms itu
dikirim Zaskia. Kali ini Zaskia benar-benar penasaran sama orang yang selalu
sms dia. Orang yang punya imajinasi yang tinggi, siapa sih yang percaya kalo
dia agen rahasia. Tiba-tiba handphone Zaskia
kembali berdering. Sms balasan dari orang itu.
“ Aku berada
didekat kamu. Sangat dekat.”
Zaskia
kembali mengamati orang-orang disekelilingnya. Ditelfonnya nomor itu, tapi
tidak ada satupun orang yang mencurigakan. Siapa sih? Zaskia penasaran. Penulis
juga penasaran J. Zaskia berfikir keras. Jangan-jangan ia
teman sekelas Zaskia, Zaskia segera menghampiri temannya yang punya semua nomor
teman sekelas.
“ Tari,
pinjam catatan nomor handphone anak-anak dong. Aku mau lihat sesuatu.” Kata
Zaskia terburu-buru.
“ Santai aja
Zas, kenapa sih kayaknya terburu-buru banget.” Kata Tari lemah lembut.
“ Penting
banget nih, pinjam dong cepetan.”
Akhirnya
Tari meminjamkan catatan itu. Segera Zaskia ambil dari tangan Tari, dibawanya
di tempat duduknya. Segera ia mencari nomor yang sama dengan nomor orang itu.
Hah dapat! ‘Apa? Dia adalah Affandi? Apa
alasannya sms aku, dia orangnya kan cuek banget? Ga peduli sama orang? Kok?’
Tanya Zaskia dalam hati. Sebelum Zaskia ingin menanyakan ke orangnya langsung.
Dia sudah berada tepat di depan Zaskia dan bilang.
“ Udah tahu
kan siapa aku?’
“ Apa maksud
kamu, bilang agen rahasia? Sumpah aku ga ngerti.” Kata Zaskia penasaran.
“ Nanti juga
kamu tahu sendiri,” Kata Affandi sambil berlalu meninggalkan Zaskia.
Orang ini
emang misterius, sama sekali gak bisa ditebak, unik dari cara dia mau
berkenalan dengan Zaskia sampai cara bicaranya. Zaskia semakin penasaran dengan
dirinya.
Keesokan
harinya, si Affandi berkunjung ke rumah Zaskia. Affandi datang pagi-pagi sekali
jam 7 pagi. Dan tidak ada minta izin kepada Zaskia, saat itu Zaskia belum
mandi. Jadi terpaksa Affandi menunggu lebih lama, ‘siapa suruh kerumah ga
bilang-bilang’ pikir Zaskia. dan herannya lagi tahu dari mana ia rumah Zaskia.
Affandi Affandi! Kamu emang cowok unik dan susah ditebak. Setelah selesai
mandi, Zaskia menghampiri Affandi.
“ Kamu
kenapa fan ke sini pagi-pagi? Aku belum mandi lagi tadi?”
“ Kamu mau
tahu alasan aku menyamar jadi agen rahasia kan? Tapi sebelum aku beri tahu kamu
alasannya, kamu harus nyanyi lagi Melly Goeslaw-I Jus Wanna Say I ove You dulu,
tahu kan?”
“ Hah apa
sih Fan?”
“ Kamu mau
tahu gak alasannya? Kalau kamu gak nyanyi, aku gak akan kasi tahu.”
“ iya deh
aku nyanyi. I just wanna say i love you i just wanna say i love i just...”
“ Stop, I
love you too Zaskia.”
“ Maksud
kamu?” Zaskia bingung.
“ Ini alasan
aku menyamar jadi agen rahasia. Aku mencintaimu Zas, aku suka melihat tingkahmu
yang lucu dan manja. Kamu mau kan jadi pacar Fandi?”
Zaskia
mengangguk. Tak ada Aidil di hatinya lagi. Tiba-tiba ia jatuh hati dengan orang
yang tidak disangkanya, cowok yang berbeda dari cowok yang lain, cowok unik dan
sulit ditebak. Dialah Affandi, sang pencuri hati Zaskia Sakhira. Yang membuat
hidup Zaskia lebih berwarna indah.
Sejak
jadi pacar Fandi, Zaskia juga lebih banyak perubahan, dia bisa lebih sabar
menghadapi apapun dan sekarang ia dan Laras telah baikan. Kembali menjadi
sahabat yang akrab. Laras dan Aidil juga tidak bersama lagi. Sekarang Laras
pacaran sama teman sekelas juga bernama Deny. Zaskia, Fandi, Laras dan Deny sering pergi
bareng, double date gitu. Zaskia
Sakhira dan Affandi, penulis sangat berharap kalian bisa langgeng sampai kakek
nenek. Oke! Penulis yakin, tak ada yang dapat memisahkan kalian berdua. Keep
Romantic yaw J
SELESAI
koment ap lah i???
BalasHapusanok...
hmmm...
memuji ap salahnye... hehe
Tulisannye bagus, mungkin lebih bagus klo dilatih trus, jangan putus. Nanti diah akan liat perbedaan menonjol antara tulisan diah yang dolok dengan tulisan-tulisan diah yg terbaru...
gaya tulis dan alur novel memang pilihan yg pas, soalnye novel pilihan populer dan nda pernah padam... (walaupun kamek nda suke bace novel.. hehe)
Abang lebih tertarik bacenye kalo diah ngepost cerite dia atas sepotong2... persis bembolak balik novel... jadi ad part 1, part 2, dst...
Ganbate......
Kirim salam same kluarge....
makasih bang , hehe :D
BalasHapusiye klak disampaikan