Selasa, 24 Mei 2016

The Magic of Do'a




Bismillaah.
Alhamdulillah. Hari yang sangat indah, sangat menyedihkan sekali jika kita tak sempat bersyukur terhadap apa yang telah Allah berikan setiap harinya, nikmat yang tiada henti dan tanpa batas. The magic of do’a. kalian percaya dengan kekuatan dan keajaiban do’a? Ketika harapan itu hanya kau gantungkan kepada Allah. Maka kau akan merasakan keajaibannya, keajaiban itu adalah Do’a.
Do'a merupakan bentuk kedekatan hamba dengan Rabb-nya, kedekatan kita kepada Sang Pencipta, kedekatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Do’a merupakan inti dari ibadah menunjukkan hubungan seseorang dengan Allah. Rasulullah bersabda, “Do'a adalah otak (sumsum) dari ibadah.” (HR. Tirmidzi)
Begitu pentingnya doa ini sehingga mampu menjadi otak dari sebuah ibadah. Tentu saja, keajaiban doa tak dapat diraih ketika kita sering lalai mengingat Allah dan melaksanakan perintah Allah. Sesuai dengan hadits:
“ Kenalilah Allah saat kamu senang, niscaya Allah akan akan mengenalimu saat kamu sedang susah.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Hakim, Baihaqi)
Keajaiban do’a akan dapat diraih ketika kita memiliki keyakinan akan Allah dan janji-Nya. Maka ketika kita menjadikan solat dan sabar sebagai penolong kita, in syaa Allah begitu pula Allah akan menolong kita. Ketika banyak ustadz yang mengkampanyekan keajaiban doa, terlihat tak masuk akal tapi itulah yang terjadi. Nothing is imposible, ketika Allah telah berkata ‘terjadi’ maka terjadilah.
Doa pula menjadikan seseorang memiliki hati dan pikiran yang jernih dan terang. Bagaimana tidak? Ketika doa menjadi kesehariaannya, ketika Allah tak luput dari pikirannya dan segala sesuatu yang ia lakukan selalu digantungkannya hanya kepada Allah. Tentu hal ini akan membuat hatinya jernih dan terang, terbuka terhadap hal-hal kebaikan. Maka dapat dipastikan (In syaa Allah), seseorang yang menjadikan doa sebagai kesehariannya akan memiliki sikap tawakal yaitu berserah diri hanya kepada Allah. Ia tak akan sedih jika tertimpa kesusahan, tak akan begitu senang ketika terdapat kemudahan dalam hidupnya. Karena ia yakin bahwa: La hawla walaa quwwata illa billah (tiada daya upaya tanpa pertolongan Allah).
Ikhwahfillah, jadikanlah doa sebagai keseharianmu, dzikir sebagai nyanyianmu. Maka rasakanlah keajaiban itu, maka bersyukurlah terhadap keajaiban itu. Tak perlu bersedih ketika doamu tak dikabulkan dan tak perlu terlalu berbangga hati ketika kemudahan selalu menghampirimu. Tugas kita hanya bersyukur kepada Allah dan meyakini setiap ketentuan Allah terdapat hikmah didalamnya.
Nasehat ini teruntukmu dan begitu pula aku. Afwan minkum, aku hanya seseorang yang fakir ilmu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar